Selasa, 25 Desember 2012

Statistika Deskriptif dan Inferensia


Nah  sekarang saya ingin mengelupas sedikit mengenai statistika deskriptif dan statistika inferensia. Seperti yang kita ketahui statistika dibagi menjadi dua. Langsung saja yuk. :)

1.Statistika deskriptif


 adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Pengklasifikasian menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan.
Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran.Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan dataukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.
Terdapat dua metode dasar dalam statistik deskriptif, yaitu numerik dan grafis.
  • Pendekatan numerik dapat digunakan untuk menghitung nilai statistik dari sekumpulan data, seperti mean dan standar deviasi. Statistik ini memberikan informasi tentang rata-rata dan informasi rinci tentang distribusi data.
  • Metode grafis lebih sesuai daripada metode numerik untuk mengidentifikasi pola-pola tertentu dalam data, dilain pihak, pendekatan numerik lebih tepat dan objektif. Dengan demikian, pendekatan numerik dan grafis satu sama lain saling melengkapi, sehingga sangatlah bijaksana apabila kita menggunakan kedua metode tersebut secara bersamaan
2. Statistika inferensia

Statistika inferensia mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data (contoh ) atau juga sering disebut dengan sampel untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data induknya(populasi).
Dalam statistika inferensia diadakan pendugaan parameter, membuat hipotesis, serta melakukan pengujian hipotesis tersebut sehingga sampai pada kesimpulan yang berlaku umum. Metode ini disebut juga statistika induktif, karena kesimpulan yang ditarik didasarkan pada informasi dari sebagian data saja. Pengambilan kesimpulan dari statistika inferensia yang hanya didasarkan pada sebagian data saja sebagian data saja menyebabkan sifat tak pasti, memungkinkan terjadi kesalahan dalamn pengambilan keputusan,  sehingga pengetahuan mengenai teori peluang mutlak diperlukan dalam melakukan metode-metode statistika inferensia.
 Contoh Kasus
Misalkan keterangan mengenai keadaan curah- hujan di suatu daerahpariwisata telah dicatat selama kurun waktu 30 tahun terakhir.Sembarang nilai yang menjelaskan data tersebut, misalnya saja curah hujan rata­rata pada bulan Juli selama 30 tahun terakhir, adalah suatu nilai yang termasuk dalam statistika deskriptif. Kita tidak berusaha untuk mengatakan sesuatu. mengenai curah hujan pada tahun-tahun yang lain, kecuali ke-30 tahun yang dicatat itu. Tetapi jika rata-rata curah hujan pada bulan Juli selama 30 tahun terakhir adalah 3.3 cm dan kita membuat pernyataan bahwa pada hulan Juli tahun depan diharapkan terjadi curah hujan antara 3.2 dan 3.4, maka kita telahmembuat generalisasi, dan ini berarti kita telah berada dalam daerah inferensia statistik.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar