Nah sekarang saya ingin mengelupas sedikit mengenai statistika deskriptif dan statistika inferensia. Seperti yang kita ketahui statistika dibagi menjadi dua. Langsung saja yuk. :)
1.Statistika deskriptif
1.Statistika deskriptif
adalah
metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data
sehingga memberikan informasi yang berguna. Pengklasifikasian menjadi
statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas
yang dilakukan.
Statistika
deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama
sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya
yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah,
tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan
koran-koran.Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan
tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari
kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika
deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.
Terdapat dua metode dasar dalam statistik deskriptif, yaitu numerik dan grafis.
- Pendekatan numerik dapat digunakan untuk menghitung nilai statistik dari sekumpulan data, seperti mean dan standar deviasi. Statistik ini memberikan informasi tentang rata-rata dan informasi rinci tentang distribusi data.
- Metode grafis lebih sesuai daripada metode numerik untuk mengidentifikasi pola-pola tertentu dalam data, dilain pihak, pendekatan numerik lebih tepat dan objektif. Dengan demikian, pendekatan numerik dan grafis satu sama lain saling melengkapi, sehingga sangatlah bijaksana apabila kita menggunakan kedua metode tersebut secara bersamaan
2. Statistika inferensia
Statistika
inferensia mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis
sebagian data (contoh ) atau
juga sering disebut dengan sampel untuk
kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan
data induknya(populasi).
Dalam statistika inferensia diadakan pendugaan parameter,
membuat hipotesis, serta melakukan pengujian hipotesis tersebut sehingga sampai
pada kesimpulan yang berlaku umum. Metode ini disebut juga statistika induktif,
karena kesimpulan yang ditarik didasarkan pada informasi dari sebagian data
saja. Pengambilan
kesimpulan dari statistika inferensia yang hanya didasarkan pada sebagian data
saja sebagian data saja menyebabkan sifat tak pasti, memungkinkan terjadi kesalahan dalamn
pengambilan keputusan, sehingga
pengetahuan mengenai teori peluang mutlak
diperlukan dalam melakukan metode-metode statistika inferensia.
Misalkan keterangan mengenai keadaan curah- hujan di suatu daerahpariwisata telah dicatat selama kurun waktu 30 tahun terakhir.Sembarang nilai yang menjelaskan data tersebut, misalnya saja curah hujan ratarata pada bulan Juli selama 30 tahun terakhir, adalah suatu nilai yang termasuk dalam statistika deskriptif. Kita tidak berusaha untuk mengatakan sesuatu. mengenai curah hujan pada tahun-tahun yang lain, kecuali ke-30 tahun yang dicatat itu. Tetapi jika rata-rata curah hujan pada bulan Juli selama 30 tahun terakhir adalah 3.3 cm dan kita membuat pernyataan bahwa pada hulan Juli tahun depan diharapkan terjadi curah hujan antara 3.2 dan 3.4, maka kita telahmembuat generalisasi, dan ini berarti kita telah berada dalam daerah inferensia statistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar